Cuan saham dengan Moving Average Convergence/ Divergence (MACD)

Satu lagi indikator untuk trader saham jangka pendek yaitu Moving Average Convergence/ Divergence (MACD) yang sangat cocok dengan menggunakan time frame satuan jam sampai dengan bulanan. Indikator yang dikembangkan oleh Gerrald Appel pada tahun 1960 ini menjadi salah satu indikator yang paling banyak digunakan khusus nya untuk kalangan yang menyukai teknik analisa teknikal. Dengan mengetahui pergerakan MACD, investor dapat mengetahui trend yang pada akhirnya akan dapat mengetahui posisi yang tepat untuk buy atau sell.

Indikator MACD terdiri 2 instrumen atau alat untuk analisis yaitu MACD line dan Signal line. Membedakan kedua alat analisis tersebut yaitu dengan membedakan warna dari keduanya. Berbeda situs atau aplikasi biasanya ada sedikit perbedaan warna garis sinyal. Aplikasi most milik Mandiri Sekuritas misalnya, signal line berwarna hijau terang dan merah untuk garis MACD. Aplikasi lain seperti RTI menempatkan warna merah sebagai warna signal line sedangkan biru sebagai warna MACD. Perbedaan warna ini sebenarnya tergantung selera pengguna bisa diubah warnanya menjadi apapun yang disukai.

Kedua garis pengukur pergerakan saham ini menggunakan metode penghintungan yang berbeda. MACD line menggunakan penggurangan Exponential Moving Average (EMA) dengan periode 26 hari dan 12 hari. Sedangkan Singnal line menggunakan Signal Moving Average (SMA) periode 9 hari.

Cara membacanya juga cukup mudah yakni bila nilai MACD berada di area positif yang berarti di atas nol maka pergerakan harga saham sedang bullish. Sebaliknya bila berada di area negatif pergerakan saham sedang bearish. Yang pasti dengan mengetahui nilai plus dan minus kita sudah mengetahui trend yang sedang terjadi. Strategi yang sering digunakan investor disini adalah mengikuti arus yang dapat diimplementasikan dengan mengambil posisi buy ketika MACD line mulai naik di area negatif dan mengambil posisi sell ketika MACD line mulai menurun di area positif.  

Sumber Gambar : http://www.rti.co.id

Perhatikan pada gambar terlihat pergerakan harga saham harian PT Astra Internasional Tbk dengan kode ASII di Bursa Efek Indonesia. Indikator MACD dengan MACD Signal (Warna Biru) dan Signal Line (Warna merah) yang mengindikasi selama periode September terjadi pergerakan harga saham ASII dari titik minus menuju titik nol, artinya terjadi rebound. Indikasi yang diberikan oleh MACD yakni Garis MACD memotong Signal Line, lalu garis MACD berada di atas garis Signal yang berarti mengindikasikan selama periode awal sampai pertengahan September 2019 posisi yang tepat adalah buy.

Bagaimana dengan periode yang lebih panjang yakni pergerakan harga berdasarkan periode mingguan, maka jawabannya dapat dilihat digambar dibawah ini:

Sumber Gambar : http://www.rti.co.id

Berbeda bukan. Periode yang lebih panjang memperlihatkan saham ASII sesungguhnya berada di titik bearish dengan indictor macd mingguan yang berada di titik minus 200. Artinya saat ini posisi tetap berada di trend bearish terlihat posisi signal line berada di atas garis MACD, akan tetapi kedua garis sudah berada pada titik yang sangat dekat sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi perpotongan di hari-hari mendatang. Situasi yang seperti ini biasa dinamakan wait and see.

Kesimpulannya penggunaan periode waktu yang tepat adalah sesuaikan dengan tipe investasi atau trading anda. Mau trading harian maka patokannya MACD yang lebih pendek seperti gambar pertama atau trading yang jangka menengah bisa menggunakan mingguan sampai bulanan.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: