Saham Favorit Dalam Volume Dan Turnover

Menjual saham yang laku di pasaran akan sangat menyenangkan. Laku berarti disukai oleh banyak orang dan diminati banyak orang. Mungkin buat yang lebih mengarah hanya pada analisis fundamental akan menolak anggapan demikian, namun tidak demikian sama trader yang lebih mengutamakan teknikal. Rekam jejak harga saham di masa lalu adalah yang terpenting karena akan mengetahui saham mana yang sangat difavoritkan dalam transaksi setiap harinya. 

Mengetahui saham favorit memang sangatlah mudah yaitu dengan melihat indeks LQ45 yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia setiap semester nya. Jangan khawatir bagi trader harian masih ada cara lain dalam mencari saham yang menarik untuk ditransaksikan dalam waktu yang lebih singkat. Indikator yang bisa digunakan adalah Volume, Turnover dan Momentum. Penggunaan indikator yang dibahas dalam artikel ini menurut penulis cocok untuk trader jangka pendek yang membutuhkan ketepatan posisi buy/ sell dalam waktu yang pendek.

Volume merupakan intensitas banyaknya jumlah transaksi yang terjadi dalam suatu waktu tertentu. Besarnya permintaan dan penawaran akan menciptakan intensitas tersebut. Pembalikan arah trend harga dapat dilacak melalui indikator ini yaitu dengan melihat histogram volume harga. Semakin panjang bar volume harga akan semakin besar transaksi yang dilakukan. Panjangnya bar dapat diterjemahkan saham tersebut difavoritekan untuk saat itu. Panjang bar volume yang meningkat secara tiba-tiba yang perlu diperhatikan karena mengindikasikan terjadi penguatan trend kenaikan harga (Bullish) berkelanjutan atau terjadi pembalikan arah (Reversal) menuju trend turun harga (Bearish).

Sumber gambar : http://www.most.co.id

Mengamati harga saham akan semakin lengkap dengan melihat nilai saham yang ditransaksikan. Percuma kalau di layar list transaksi ada banyak yang melakukan transaksi tetapi yang ditransaksikannya hanya 1 lot (100 lembar saham) tiap detiknya. Menurut penulis, trader tersebut hanya mencoba menarik minat trader lain melalui trik penuhin layar utama trading hari itu. Kemudian dari kumpulan banyak transaksi didapat total nilai transaksi harian yang disebut turnover. Semakin besar nilai turnover tersebut semakin menarik bagi trader alias saham tersebut menepati urutan teratas yang paling banyak diminati. Emiten-emiten berkapitalisasi yang besar biasanya mendominasi daftar ini seperti ASII, Bank BRI (BBRI), Bank BCA (BBCA) dan Telkom (TLKM).  Yang paling penting adalah fokus dinilainya meskipun perusahaan bukan masuk perusahaan ternama.

Sumber gambar: http://www.RTI.co.id

Mengetahui volume dan turnover akan semakin lengkap bila dilengkapi dengan momentum yang tepat dalam menempatkan posisi buy atau sell saham. Indikator momentum memperlihatkan rasio terhadap harga pada periode tertentu. Momentum mencapai nilai dasar adalah saat yang tepat untuk membeli saham dan menjualnya saat momentum berada di puncak.

Sumber gambar : https://finance.yahoo.com

Dari gambar di atas diketahui pergerakan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dimana ketika momentum berada di dasar titik terendah saat itu harga mencapai titik terendah juga. Sebaliknya ketika titik momentum berada di titik tertinggi harga saham ASII berada di level tertinggi juga. Penggunaan momentum juga sangat tepat digunakan bersama indikator RSI dan Moving Average yang akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: